3/04/2013

Sapu angin empat Juara Mobil Hemat seasia

Mobil ''Sapu Angin 4'' buatan mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya menjadi juara mobil hemat se-Asia di Malaysia pada 7-9 Juli. Mobil juara ini akan tiba di kampus ITS Surabaya pada 14 Juli mendatang. "Pak Rektor bersama civitas akademika serta didukung teman-teman dari TNI-AL akan menyambut kedatangan tim Sapu Angin 4 itu," kata Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS Prof. Herman Sasongko di Surabaya, Senin (11/7) kemarin.

Dalam ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, 7-9 Juli, mobil "Sapu Angin 4" mengumpulkan nilai efisiensi 150 kmpl (kilometer per liter). "Tim Sapu Angin 4 mengalahkan tujuh tim lainnya yang bersaing di kelas itu," katanya saat melapor ke Rektor ITS Prof. Triyogi Yuwono.

Untuk kategori yang sama, katanya, tim ITS melalui mobil "Sapu Angin 3" juga meraih posisi ketiga dengan nilai efisiensi 113 kmpl. "Untuk kategori ini, tim ITS menjadi juara bertahan, karena tahun lalu menempatkan Sapu Angin 2 sebagai mobil paling irit (hemat)," katanya.

Kemenangan tim ITS itu kian lengkap setelah ditetapkan sebagai juara dalam kelas alternative diesel fuel urban concept, karena menggunakan bahan bakar FAME (Fatty Acid Methyl Ester) alias biodiesel. "Kami menggunakan bahan bakar biodiesel karena lebih ramah lingkungan," kata Rektor ITS Prof. Triyogi Yuwono.

Tahun ini, ITS menurunkan tiga mobil yakni Sapu Angin 3, 4, dan 5. Sapu Angin 3 bermesin diesel 200 cc, Sapu Angin 4 bermesin 100 cc, dan Sapu Angin 5 bermesin 90 cc empat langkah. "Mesin Sapu Angin 5 itu buatan sendiri arek-arek ITS dengan nama Paijo-Experiment (PEX) 90 dan menggunakan sistem kontrol buatan sendiri bernama IQUTECH-E alias iki utekke (ini otaknya)," katanya. Hasilnya, Sapu Angin 5 masuk urutan 8 Asia dan nomor 1 Indonesia untuk kelas prototipe berbahan bakar bensin.

SEM merupakan ajang inovasi, imajinasi, dan kreasi menciptakan kendaraan masa depan yang hemat energi, menempuh jarak terjauh, dan ramah lingkungan. SEM telah ada sejak 1985 di Prancis, lalu Shell membawa ke Amerika pada tahun 2007 dan tahun 2010 hadir di Asia dengan Malaysia sebagai tuan rumah selama tiga tahun dan selanjutnya akan digelar bergantian di negara-negara Asia. (sumber; Bali Post, Senin, 12 Juli 2011)

Jurus cara atasi jerawat

JERAWAT merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh wanita dan ini selalu menjadi masalah yang meresahkan karena dapat mengganggu penampilan. Jerawat biasanya timbul di wajah, leher, bahkan punggung juga. Jerawat sendiri disebabkan oleh faktor hormonal, pola makan, infeksi, genetis, dan kurang kebersihan.
Jerawat sendiri tidak hanya bisa muncul di wajah seperti yang dikenal kebanyakan orang. Gangguan pada kulit ini bisa merambah sampai ke badan. Malah dibanding jerawat di wajah, jerawat di badan cenderung lebih ''bandel''. Artinya lebih susah untuk dihilangkan dan juga lebih dalam. Mengobati jerawat di wajah dapat dilakukan dengan mencegah penyebabnya terlebih dahulu agar tidak timbul jerawat.
Massage atau pengurutan wajah memang terasa nyaman, namun jika terlalu keras tekanannya dapat mengganggu anyaman serat collagen dilapisan kulit dalam (dermis). Jerawat komedo akan mudah tergelincir keluar saat massage wajah, apalagi jika pengurutan disertai dengan butiran halus (scrubbing). Jerawat meradang sebaiknya tidak di-massage atau diurut karena bisa mengakibatkan proses infeksi menjadi lebih luas. Jari tangan petugas salon pun akan tercemar oleh bakteri jerawat tersebut. Penguapan pada kulit berjerawat baik untuk hidrasi kulit wajah yang kusam dan kering, tetapi hawa panas uap akan memperburuk kulit berjerawat yang merah meradang.

Hilangkan Jerawat dari Dalam
SECARA alami, tubuh kita menghasilkan minyak untuk menjaga kelembaban dan kesehatan kulit. Namun jika tubuh menghasilkan minyak berlebih, maka yang terjadi adalah jerawat mudah tumbuh pada kulit berminyak. Lakukan langkah berikut:

1. Hindari Makanan Berlemak
Hindari makanan kaya lemak seperti kacang-kacangan, yoghurt, cokelat, dan makanan berlemak lainnya. Makanan yang mengandung banyak lemak jika dikonsumsi berlebihan akan menjadikan tubuh memproduksi minyak berlebih. Hal tersebut juga berdampak pada kulit, minyak berlebih pada kulit akan menyumbat pori-pori kulit yang akhirnya membentuk gumpalan dan mengundang bakteri Propionibacterium Acnes, bakteri penyebab jerawat.

2. Konsumsi Makanan Berserat
Makanan yang mengandung banyak serat, baik itu buah-buahan maupun sayuran akan membantu tubuh melarutkan lemak jahat pada tubuh. Sehingga kadar minyak berlebih yang dihasilkan tubuh pun berkurang, tentu saja minyak pada kulit pun berkurang.

3. Minum Lebih Banyak Air Putih
Air putih sangat baik untuk kulit dan kesehatan tubuh. Air putih membantu menjaga metabolisme tubuh dan yang terpenting membantu proses regenerasi sel kulit. Dengan meminum lebih banyak air putih, akan membersihkan kotoran dalam tubuh yang bisa menyebabkan jerawat.


Hilangkan Jerawat dari Luar
1. Madu
Sudah menjadi rahasia umum cairan dengan begitu banyak manfaat ini juga bermanfaat untuk menghilangkan jerawat. Berbagai penelitian membuktikan bahwa madu terbukti berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit dan juga mampu membasmi berjerawat. Cara menggunakannya sangat mudah yaitu hanya dengan mengoleskan madu pada kulit yang berjerawat. Lakukan hal tersebut dengan menggunakan kapas dan diamkan selama 15 menit, kemudian bilas dengan air putih hingga bersih.

2. Kulit Jeruk dan Lemon
Kulit jeruk dan lemon memiliki khasiat untuk menghilangkan jerawat. Bahkan obat jerawat yang tersedia di pasaran pun banyak yang menggunakan jeruk dan lemon sebagai bahan. Menggunakannya cukup mudah, yaitu dengan menumbuk kulit jeruk sampai halus kemudian campur sedikit air. Hasil campuran tersebut bisa dioleskan pada bagian yang berjerawat. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya dibiarkan hingga 10-15 menit sebelum dibilas dengan air bersih.

3. Mentimun
Meski jenis buah ini mudah ditemukan dan harganya sangat murah, ternyata mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh termasuk untuk mengatasi jerawat. Anda bisa melakukan dengan cara mengiris lalu menempelkan pada bagian yang terkena dan fungsinya untuk memberikan efek sejuk pada bagian kulit yang meradang, setelah 15 menit kemudian cuci dengan air bersih.

4. Pepaya
Kandungan vitamin pada buah pepaya sangat baik untuk kulit. Namun masih jarang yang memanfaatkan untuk mengobati jerawat dikarenakan aromanya. Caranya cukup mudah, blender pepaya sesuai kebutuhan, kemudian oleskan pepaya hasil blender tadi pada wajah selama 20 menit selanjutnya bersihkan dengan air.

5. Putih Telur
Cara menghilangkan jerawat yang ini cukup mudah dan murah, yaitu memanfaatkan telur. Putih telur sangat baik untuk pengobatan jerawat jika digunakan sebagai masker. Caranya cukup mudah, siapkan sebutir telur, ambil putihnya dan gunakan sebagai masker. Diamkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air bersih. (Sumber ; Bali Post, 8 Pebruari 2013)

cara atasi ruam popok pada bayi

HAMPIR semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan maupun paha. Para ibu tentu ingin mengetahui cara untuk mengobati ruam popok tersebut. Sebelum itu, ada baiknya bila kita mengetahui informasi mengenai ruam popok tersebut sebelum mengetahui cara penanganannya.

Apakah Ruam Popok Itu?
Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah. Pada kasus yang lebih berat mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan.

Mengapa Bisa Timbul Ruam Popok?
Daerah bokong bayi yang terus-menerus tertutup popok sehingga lembab, bisa menimbulkan masalah. Jika terjadi gesekan antara kulit dengan popok, timbul ruam (bintil-bintil merah pada kulit). Akibatnya, bayi Anda akan rewel berkepanjangan. Kalau tidak segera diatasi, ruam bisa melebar hingga lipatan paha, perut dan kemaluan bayi.

Apakah Penyebab Ruam Popok?
* Permukaan kulit terlalu lama terkena air seni dan tinja. Kotoran yang tidak segera dibersihkan akan membentuk amonia dan meningkatkan keasaman kulit bayi. Iritasi pada kulit pun muncul dan tambah parah jika tumbuh jamur dan bakteri di tempat tersebut.
* Kulit bayi alergi terhadap bahan popok
* Kulit bayi teriritasi popok kain yang dicuci dengan deterjen atau diberi pemutih, tetapi tidak dibilas dengan sempurna.

Apa yang Dapat Para Ibu Lakukan untuk Mencegah Ruam Popok?
1. Usahakan kulit bayi dalam keadaan kering. Gantilah popok segera setelah anak kencing atau buang air besar. Hal ini mencegah lembab pada kulit.
2. Pakaikan bedak bayi sebelum memakaikan popok.
3. Pastikan memilih popok yang mempunyai daya serap bagus dan bahan yang nyaman untuk kulit bayi. Jangan asal memilih popok sekali pakai (pampers) karena harganya murah.
4. Pilihlah popok sesuai ukuran, jangan memilih popok yang terlalu ketat.
5. Gunakan popok jika hendak bepergian atau tidur. Jangan menggunakan popok (pampers) secara terus menerus.

Apa yang Dapat Dilakukan bila Bayi Menderita Ruam Popok?
Bila ruam popok muncul, walaupun sudah mencoba mencegahnya, cobalah langkah-langkah berikut:
* Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin.
* Saat membersihkan bokong bayi, alirkan air ke arah bokongnya dan jangan menggosok kulitnya yang kemerahan.
* Saat mengeringkan, tepuk-tepuk permukaan kulit dengan kain lembut. Angin-anginkan sebentar hingga mengering sendiri lalu berikan bedak bayi yang tidak mengandung pewangi seperti bedak salisil atau bedak khusus untuk gatal.
* Gunakan krim atau salep khusus yang mengandung bahan zinc untuk melindungi kulit bayi yang terserang ruam.
* Jika terjadi ruam popok, hentikan dulu penggunaan popok untuk sementara waktu sampai ruam popoknya sembuh.
* Segera konsultasikan ke dokter bila ruam tidak hilang dalam jangka waktu 3 hari. Apalagi kalau kondisinya bertambah parah, seperti melepuh atau keluar rumah
Ruam popok biasanya tidaklah serius, tetapi dapat menyebabkan bayi menjadi tidak nyaman. Karena itu, hendaknya para ibu menjaga kebersihan di area popok bayi untuk mencegah timbulnya ruam popok, terutama saat bayi mengalami mencret/diare. dr. Listiyani Halim (Sumber; Bali Post, Senin, 26 Pebruari 2013)

Efek Samping Lensa Kontak Bagi Mata

BAGI yang matanya minus dan diharuskan memakai kacamata, mungkin tidak asing lagi dengan istilah lensa kontak. Kegunaan lensa kontak pada prinsipnya sama dengan kacamata. Namun akibat fungsinya simpel dan memiliki nilai plus untuk meningkatkan penampilan, penggunaan lensa kontak saat ini menjadi tren di kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa.

Menurut dokter spesialis mata, dr. Ariesanti Tri Handayani saat ditemui dalam seminar di FK Unud beberapa hari lalu, lensa kontak adalah lensa yang diletakkan di mata atau kornea. Ada beberapa keunggulan sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan lensa kontak daripada kacamata. ''Salah satunya, lensa kontak dapat digunakan sebagai alat terapi untuk kondisi mata yang abnormal. Juga, untuk memperbaiki penampakan bola mata yang rusak,'' jelasnya.
Lensa kontak yang berupa softlens juga bisa diberi warna sehingga dapat mengubah warna iris. Nilai plusnya ini menjadikan pemakainya tampak memiliki warna mata yang berbeda dari aslinya seperti biru, hijau bahkan ungu yang tentunya menambah nilai penampilan. Namun di balik berbagai kelebihannya itu, lensa kontak ternyata memiliki efek samping jika pemakaian dan pembersihannya tidak sesuai dengan aturan.
Menurut Konsultan Divisi Infeksi dan Immunologi SMF Mata RS Sanglah Prof. Dr. N.K. Niti Susila, Sp.M. (K), penggunaan lensa kontak yang tidak tepat bisa menimbulkan infeksi. Salah satu pemicu infeksi ini adalah kebersihan lensa kontak yang jelek. Selain itu, infeksi bisa juga terjadi jika membersihkan lensa kontak menggunakan air keran. ''Lensa kontak jangan dicuci di keran atau air yang mengalir. Juga, jangan dicuci dengan air hangat karena bisa saja air tersebut terkontaminasi parasit atau bakteri,'' tegas Niti.
Ketiduran dengan lensa kontak juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi. ''Tidur dengan masih menggunakan lensa kontak bisa menimbulkan komplikasi di kornea,'' paparnya.
Dalam memakai lensa kontak, kebersihan tangan juga perlu diperhatikan. Akan lebih baik jika pemakai tidak memanjangkan kukunya karena bisa saja ada kuman bersarang di kuku tersebut dan pindah ke dalam lensa kontak ketika bersentuhan dengan tangan saat dibersihkan. Apabila pemakai lensa kontak sudah merasakan nyeri, mata merah dan tidak enak, disarankan untuk menghentikan penggunaan lensa kontak tersebut dan segera berkonsultasi dengan dokter mata.
(Sumber; Bali Post, 28 Pebruari 2013)