7/11/2016

Mengenal Kisah Tari Barong Dan Keris di Bali

Tari Keri (sumber:Google)
Selamat siang, Sore atau malam Bagaimanapun kondisi Anda saat saya menyapa Anda semoga senantiasa sehat selalu.
Membaca judul diatas tentunya sudah tidak asing lagi Anda yang pernah berkunjung, atau liburan ke Bali dengan menonton atraksi tarian Barong dan Keris di Bali. Melalui tulisan ini saya akan menuliskan kembali agar kawan-kawan blogger yang belum pernah ke Bali sekedar mengetahui salah satu budaya, tarian dari Bali yang berjudul Tarian Barong dan Keris, Hal ini saya kutip dari beberapa bahan bacaan, serta video dari Google yang semoga menambah wawasan kebudayaan, kesenian dari Bali. Tari Barong Dan Keris di kisahkan menjadi lima babak antara akan saya uraikan dibawah ini.



Tari Barong (sumber: Google)
Tari Barong menggambarkan pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan, barong adalah mahluk mithologi melukiskan kebajikan sedangkan Rangda adalah yang maha dahsyat menggambarkan kebatilan.
Gending Pembukaan : Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah satu dari mereka.
Babak Pertama : Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari Rangda sedang mencari pengikut-pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemani patihnya.
Babak Kedua :  Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
Babak Ketiga : Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan (semacam Rangda) memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Dan patih inipun tak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
Babak Keempat : Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda kemudian datanglah Rangda, untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugerahkan oleh Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk sorga, Permintaan ini oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat Sorga.
Babak Kelima : Kalika adalah  seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa, Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan kalika merubah rupa menjadi "Babi Hutan" dan di dalam pertarungan antara Sahadewa melawan "Babi Hutan" Sahadewa mendapat kemenangan kemudian Kalika (Babi Hutan) ini merubah menjadi "Burung" tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya kalika (Burung) berubah rupa lagi menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah menjadi rupa menjadi Barong. Karena sama-sama saktinya maka pertarungan antara Barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi "kebaikan" melawan "kebatilan" kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya pun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.
Berikut dibawah ini cuplikan video Tari Barong Dan Keris di Bali yang saya peroleh dari website YouTube dengan akun Dewata Bali. Mari simak videonya dibawah ini. Demikianlah Kisah Tari Barong Dan Keris di Bali. Saya berharap dapat menjadi informasi tentang salah satu kebudayaan tarian di Bali. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Mengenal Kisah Tari Barong Dan Keris di Bali
4/ 5
Oleh

2 comments