4/27/2017

Mengenal Manfaat Kolesterol Untuk Tubuh

Mengenal Kolestrol Untuk Tubuh (sumber: Google)
Lipid yang terdapat dalam dalam tubuh dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, yaitu ; asam lemak, astergliseril, singolipid, derivat sterol, terpen. Kolesterol masuk ke dalam kelompok steroid yang yang memiliki cincin perhidrosiklopentanofenatren. Kolesterol merupakan komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga merupakan bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Kolesterol tubuh berasal dari sintesis dalam hati (endogen) dan pemasukan makanan (eksogen). Tubuh sebenarnya dapat mensistesis kolesterol sendiri. Namun, tubuh juga mendapatkan tambahan kolesterol dari luar, yaitu dari bahan makanan hewani seperti daging, unggas, sea food, telur, dan produk susu. Kolesterol berperan penting dalam struktur dan fungsi seluruh sel tubuh, namun kolesterol juga berperan sebagai komponen utama deposit lemak atau plak yang terbentuk pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Plak yang terbentuk ini dapat memperlambat aliran darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. 
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang bermuatan kalori tinggi. Di samping sebagai sumber energi, lemak atau khususnya kolesterol ialah zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membentuk membran sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Akan tetapi, jika kolesterol dalam tubuh berlebihan akan terjadi penimbunan dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis, yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung dan stroke. Kolesterol yang kita butuhkan, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Akan tetapi, kolesterol dapat meningkat jumlahnya jika kita mengonsumsi makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan makanan cepat saji (junk food). 
  1. Kolesterol Dalam Darah. Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fostolipid, dan asam lemak bebas. Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati. Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fostolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap usus dan masuk ke dalam darah. Kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut dalam darah, Kolesterol bersama dengan lemak-lemak lain (trigliserida dan fostolipid)  harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa yang larut dan disebut dengan lipoprotein. Kilomikron merupakan lipoprotein yang membawa lemak menuju ke hati. Dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga akan terbentuk kembali keempat unsur lemak tersebut, dan asam lemak yang terbentuk akan dipakai sebagai sumber energi atau jika jumlahnya berlebih akan disimpan dalam jaringan lemak. Jika asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya. Dari hati kolesterol akan diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa ke hati yang selanjutnya akan diuraikan  lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan empedu). Protein yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "buruk" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang baik karena ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat. 
  2. Kolesterol Menyumbat Pembuluh Darah. Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam intima. LDL demikian disebut LDL kecil padat. LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL yang yang teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima LDL yang teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu, LDL yang teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima kemudian sel-sel tersebut akan membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai karena merupakan proses awal penyumbatan pembuluh darah, terlebih lagi jika kadar LDL tinggi, yang kita kenal sebagai lemak "jahat". Jika melihat mekanisme pembentukan sumbatan pembuluh darah, LDL semakin berbahaya jika mempunyai ukuran kecil dengan kepadatan tinggi atau yang kita kenal sebagai LDL kecil padat. 

(sumber dikutip dari buku Hidup Sehat Dengan Kolesterol Rendah; Rikrik Husain; Penerbit PT.Sinar Wadja Lestari; tahun 2007)      

Related Posts

Mengenal Manfaat Kolesterol Untuk Tubuh
4/ 5
Oleh