1/26/2014

Mengenal penyakit anemia dan cara pencegahannya

Gambar dari Google.com
Istilah anemia mungkin sudah tidak asing lagi terdengar atau terucap di dalam kehidupan masyarakat. Banyak yang sudah mengetahui, walau masih sangat terbatas pemahamannya dan banyak pula yang sering mengabaikan bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari anemia. Kini angka kejadian anemia lambat-laun meningkat dan memiliki andil yang besar menyebabkan berbagai gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Beberapa keluhan yang lazim ditemukan dan identik dengan anemia, misalnya rasa capek, lemah, letih, lesu maupun pucat. Namun kenyataan tersebut tidak sepenuhnya tepat, seperti pada kondisi anemia derajat ringan yang tidak menimbulkan gejala-gejala yang serius. Namun anemia jika didiamkan, lama-kelamaan memberikan efek yang buruk bagi kesehatan bahkan hingga menyebabkan kematian.
Anemia atau lebih dikenal masyarakat dengan istilah “Kurang Darah” adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan berkurangnya jumlah sel darah merah. Atau secara spesifik terjadi penurunan pada jumlah hemoglobin, protein pengikat oksigen yang terkandung dalam sel darah merah terutama sebagai akibat kekurangan zat besi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin. Apabila dibiarkan akan mengakibatkan darah tersebut kehilangan kemampuan untuk membawa gas oksigen dan zat-zat gizi lainnya dalam jumlah yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Sel darah merah adalah alat transportasi yang utama untuk gas oksigen dan sari-sari makanan menuju keseluruh bagian tubuh termasuk organ-organ penting, seperti jantung, paru-paru, otak, ginjal, dan lainnya. Berbagai komponen yang terkandung dalam hemoglobin darah akan memegang peranan yang sangat penting guna memastikan tidak terganggunya fungsi kerja organ-organ tubuh tersebut dan tentu saja normalnya kehidupan kita. Acapkali seseorang yang mengalami anemia mudah mengalami penurunan kondisi fisik sebagai akibat banyak keluhan yang muncul, seperti menjadi mudah lelah, kurang bergairah, konsentrasi melemah, selera makan menurun, badan kurus, sering pusing, sakit kepala, sesak napas, rasa kesemutan, tampak kulit dan wajah pucat, jantung berdebar-debar, serta gejala-gejala lainnya yang sangat mengganggu dan menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Umumnya kondisi anemia bisa terjadi pada semua individu di setiap kelompok umur. Akan tetapi data saat ini menunjukkan kecenderungan kasus anemia lebih rentan dengan angka insidennya cukup tinggi terjadi pada kaum perempuan terutama di usia subur. Mungkin dikarenakan kebutuhan fisiologis pada kaum perempuan terhadap zat besi memang jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki, selain otomatis akibat perdarahan rutin dari mentruasi yang terjadi setiap bulannya. Selain dominan disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi, maka kekurangan nutrisi berupa vitamin B12 dan asam folat turut mengakibatkan anemia. Anemia bisa juga disebabkan penurunan dari produksi sel-sel darah merah di sumsum tulang yang disebabkan oleh penyakit, keracunan, dan kemungkinan adanya kanker darah atau leukimia yang menyerang sumsum tulang sehingga tidak mampu memproduksi dengan baik lagi. Banyaknya darah yang hilang dari tubuh memungkinkan pula terjadinya anemia, misalnya akibat terjadinya pendarahan yang masif karena kecelakaan atau trauma, sepanjang proses melahirkan khusus pada perempuan atau pecahnya sel darah merah akibat terinfeksi malaria. Pola hidup modern yang tidak sehat ikut berperan menimbulkan anemia, seperti begadang hingga larut malam dan mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food).

MENCEGAH ANEMIA
Penyakit anemia dapat dicegah secara efektif dan sederhana dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan berimbang, yakni cukup dengan menjalankan konsep “empat sehat lima sempurna” untuk memenuhi kebutuhan asupan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Bijaksana dalam menjalankan pola diet tertentu agar terhindar dari kemungkinan mengalami anemia, seperti selalu teratur dan tepat waktu makan, janganlah terlalu ekstrem dalam menjalankan diet vegetarian dan puasa. Zat besi dapat diperoleh dari sayuran berwarna merah dan hijau maupun pada daging segar. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang alamiah terdapat pada daging lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh dibandingkan pada sayuran atau produk-produk makanan olahan lainnya. Kebutuhan akan asam folat dapat diperoleh dari buah-buahan berwarna kuning dan merah, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Sedangkan makanan yang banyak mengandung vitamin B12 terdapat pada daging-dagingan dan susu. Konsumsilah makanan dan minuman yang banyak mengandung zat esensial bagi kehidupan, terlebih bagi kaum perempuan yang mengalami menstruasi, saat sedang hamil dan menyusui. Kalau ingin selalu sehat dan terhindar dari anemia, pilihlah makanan yang akan dikonsumsi dengan tepat agar kebutuhan nutrisi untuk tubuh dapat terpenuhi dan luangkan waktu yang ada sebaiknya-baiknya untuk istirahat yang cukup.
Sumber dari www.emobeducare.com

Related Posts

Mengenal penyakit anemia dan cara pencegahannya
4/ 5
Oleh