5/07/2017

Pemanfaatan Antikolesterol Dan Perubahan Gaya Hidup

Stress - Perubahan Gaya Hidup-Sumber Google
Pada dasarnya kolesterol adalah zat gizi yang diperlukan tubuh. Sebagai substansi alami, hati memproduksi 1.000 mg kolesterol setiap hari. Kolesterol ditemukan dalam jaringan otak dan sel-sel saraf serta merupakan bagian penting dari membran sel dan hormon tertentu. Kolesterol juga berguna untuk membuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak. Dengan demikian kolesterol tetap diperlukan oleh tubuh, tetapi kadarnya tidak boleh berlebihan di dalam tubuh. Kolesterol terkandung dalam bahan makanan yang berasal dari hewan. Di dalam tubuh, kolesterol yang dapat terbentuk jika kita mengonsumsi bahan makanan yang mengandung lemak jenuh. Contoh yang mengandung lemak jenuh ialah ; mentega, keju, daging, margarin, minyak sawit, dan minyak kelapa. Sedangkan, kolesterol itu sendiri dengan mudah dijumpai pada jeroan hewan, otak, kuning telor, dan kulit daging ayam. 
Berbagai cara untuk menurunkan kolesterol dalam tubuh kita, diantaranya dengan mengonsumsi tumbuhan alami yang dapat menurunkan kolesterol. Juga melakukan berbagai aktivitas yang dapat menurunkan kadar keolesterol. Hal-hal yang dapat dilakukan menurunkan kadar kolesterol sebagai berikut ;
  1. TEMPE UNTUK MELAWAN KOLESTEROL. Tempe adalah sumber protein nabati dengan harga murah dan terjangkau. Kedelai yang mengandung zat yang disebut beta sitosterol yang mempunyai efek hipokolesterolemik ( menurunkan kadar kolesterol ). Di samping itu, pengguna ragi dalam proses fermentasi kacang kedelai menjadi tempe juga akan menekan kadar kolesterol. Hal ini karena proses peragian tersebut meningkatkan niasin dari 9 mg dalam kacang kedelai menjadi 60 mg dalam tempe per 100 gram bahan makanan. Niasin ini dapat menurunkan kolesterol total dan LDL kolesterol serta menaikkan HDL kolesterol. Zilliken adalah guru besar Universitas Bonn yang menemukan isoflavon dalam tempe. Isoflavon merupakan enzim paling dalam tempe. Isoflavon memberikan harapan besar pencegahan penyakit jantung. Isoflavon dapat membersihkan berbagai radikal bebas yang beredar dalam darah dan mengikis endapan kolesterol pada dinding pembuluh koroner yang mengalami proses pengapuran. 
  2. MAKAN SERAT. Peranan serat untuk menurukan kolesterol telah banyak diteliti. Makanan nabati mengandung banyak serat, sedangkan pangan hewani sama sekali tidak mengandung serat. Di antara berbagai jenis pangan nabati, bekatul (oat bran) telah menarik perhatian para peneliti. Buku The 8-week Cholesterol Cure karangan Robert E. Kowalski menguraikan tentang berbagai penelitian berkaitan dengan pemanfaatan bekatul. Konsumsi 50 gram dalam sehari akan menurunkan kolesterol total sebesar 19%, dan LDL kolesterol sebesar 23%. Rahasia bekatul sebagai penurun kolesterol terletak pada kandungan seratnya yang amat tinggi, yaitu mencapai 14%. Penambahan 100 gram bekatul dalam diet sehari-hari mampu menekan LDL kolesterol sebesar 22%. Bagaimana mekanisme bekatul dalam menurunkan kolesterol darah ? Serat bekatul yang sukar dicerna ini menyebabkan peningkatan gerakan usus sehingga penyerapan kolesterol di usus terganggu dan ekskresi asam empedu lebih besar. Asam empedu terbuat dari kolesterol, rangsangan untuk ekskresi asam empedu berarti semakin banyaknya kolesterol yang dimanfaatkan untuk asam empedu mencerna lemak. Semakin tinggi konsumsi serat larut, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh. Diet kaya serat juga akan memperbaiki fungsi pencernaan sehingga buang air besar menjadi lancar. Orang-orang yang mengalami sembelit dianjurkan memperbanyak makan sayur, buah-buahan, kacang, dan biji-bijian. Makanan berserat juga mencegah kanker kolon. Hal ini karena makanan berserat memperlancar pencernaan sehingga memperpendek waktu transit dan mengurangi pengaruh-pengaruh zat karsinogenik dalam usus besar. 
  3. KHASIAT BAWANG PUTIH. Berbagai penelitian mengungkapkan bawang putih bermanfaat dalam mengendalikan kolesterol. Bordia melakukan penelitian bawang putih dan dimuat dalam American Journal Of Clinical Nutrition tahun 1981, penelitian tersebut membuktikan bahwa bawang putih mampu menurunkan kolesterol sampai 14% dan meningkatkan HDL 40% dalam waktu enam bulan. sementara itu, penelitian epidemiologi mengungkapkan, kelompok masyarakat yang mengonsumsi bawang putih 30-50 gram seminggu mempunyai kadar kolesterol jauh lebih rendah dibandingkan kelompok yang mengonsumsi bawang putih kurang dari 30-50 gram seminggu. Bawang putih sudah digunakan sebagai bahan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit sejak 3.000 tahun sebelum masehi di Babylonia. Di Mesir kuno, budak yang dikerahkan dalam pembangunan piramida selalu dilengkapi dengan ransum bawang putih agar kondisi tubuhnya tetap sehat. Di Indonesia, bawang putih umumnya dipakai sebagai penyedap makanan. Orang tua zaman dulu suka mengunyah 1-2 biji bawang putih setiap hari untuk menjaga kesehatan. Bawang putih mengandung zat alisin yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Mekanisme penurunan kolesterol terjadi karena alisin berperan dalam meningkatkan ekskresi asam empedu, sehingga banyak kolesterol diserap oleh hati kemudian diubah menjadi asam empedu. bawang putih telah lama dikenal sebagai obat tradisional dan bumbu masak yang akrab dengan kehidupan. Saat ini, sudah dapat ditemukan tablet atau kapsul bawang putih untuk menekan kolesterol. 
  4. OLAHRAGA MENURUNKAN KOLESTEROL. Manfaat positif kegiatan olah raga ialah menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serta meningkat HDL. Olahraga juga akan menghilangkan lipatan-lipatan lemak seseorang, membakar bayak kalori sehingga tubuh tampak langsing dan berat badan menjadi ideal. Berlari (jogging) 11 km selama seminggu berturut-turut ternyata mampu meningkatkan kadar HDL sebanyak 35%, tetapi perlu diwaspadai bahwa olahraga secara berlebihan tidak akan meningkatkan HDL secara mencolok. Hanya latihan yang teratur yang tidak terlalu berlebihan yang dapat meningkatkan HDL secara maksimal. 
  5. STRESS DAPAT MEMPERTINGGI KANDUNGAN KOLESTEROL. Stres dapat memicu produktivitas kerja, tetapi stres yang berkepanjangan akan merusak keseimbangan tubuh. Sebuah penelitian hubungan stres dan kolesterol telah dilakukan oleh sekelompok mahasiswa kedokteran di Norwegian. Saat mereka mengerjakan soal ujian dan 48 jam sesudahnya, ternyata mereka berada dalam kondisi stres, ketika itu kadar kolesterol mereka naik 20% dibandingkan pada saat normal. Penelitian yang hampir sama juga dilakukan pada orang-orang yang kehilangan pekerjaan karena PHK, ternyata kadar kolesterol mereka meningkat dan kemudian menurun lagi ke arah normal setelah mereka mendapatkan pekerjaan kembali. Selain itu, adapula orang yang cenderung mengembangkan stres dalam dirinya, orang tersebut termasuk pribadi tipe A. Pribadi tipe A dicirikan dengan sifat-sifat agresif, ambisius, pekerja keras, perfeksionis, suka terburu-buru, dan selalu tidak puas.       
( Sumber ; Hidup Sehat Dengan Kolesterol Rendah; Rikrik Husain; PT. Sinar wadja Lestari; Hal 56-62; tahun 2007 )

Related Posts

Pemanfaatan Antikolesterol Dan Perubahan Gaya Hidup
4/ 5
Oleh