11/18/2010

Risiko Dan Manfaat Jaringan Sosial di Tempat Kerja

Resiko Jaringan Sosial di tempat kerja antara lain yaitu :
  1. Berkurangnya Produktifitas. Berkurangnya produktivitas adalah alasan paling umum yang dilontarkan pihak manajemen untuk memblokir akses ke situs jaringan sosial. Seperti yang pernah diberitakan BBC News, Dewan Kota Portsmouth di Inggris melarang akses ke Facebook, Twitter, dan sejenisnya. setelah menemukan bahwa para pegawai menghabiskan hampir 400 jam sebulan di Facebook. Ini menunjukkan banyak gaji terbuang, dan membuat wajib pajak marah. Demi kealasan keamanan nasional, Korps Marinir AS juga membuat keputusan yang sama sehubungan dengan Facebook. Dari beberapa pegawai yang diwawancarai Nucleus Reserch, ditemukan bahwa 77 persen pegawai yang memiliki account Facebook, 61% mengunjunginya selagi ditempat kerja selama rata-rata 15 menit per hari, yang mengakibatkan berkurangnya produktivitas 1,47% dari seluruh populasi pegawai.
  2. Malware, Pencurian Identitas dan Kebocoran Data. Situs jejaring sosial bisa menjadi "kendaraan" pengirim malware dan spyware yang diam-diam ditanamkan cybercriminal. Program-program berbahaya ini dapat menyebar keseluruh jaringan internal perusahaan, dan pada akhirnya mendatangkan malapetaka bagi perusahaan. Dengan menghancurkan atau menonaktifkan sistem dan data yang dibutuhkan pegawai untuk melakukan pekerjaan mereka, malware dapat memberi dampak yang luar biasa terhadap produktivitas, disamping "membuang-buang waktu" bagian TI. Malware dan spyware juga dapat memborbardir jaringan internal dengan spam, serangan pishing, dan mencuri nama user dan password. Selain itu, waktu yang dibutuhkan bagian IT untuk melawan malware dan serangan spyware bisa sangat mahal.
  3. Membahayakan Rahasia Perusahaan. Para cybercriminal seringkali tidak perlu spyware canggih untuk mendapatkan informasi rahasia perusahaan. Para pengguna jaringan sosial yang naif seringkali lebih terbuka tentang informasi pribadi atau rahasia di situs jejaring sosial. Meskipun pengguna Facebok dapat membatasi halaman mereka ke sejumlah teman-teman saja, banyak pengguna yang membuka profil mereka ke publik dan berteman dengan orang yang tidak dikenal, termasuk kolega tidak dikenal yang mengaku bagian dari perusahaan yang sama ( terutama di perusahaan besar , dimana kita tidak bisa mengenal semuanya).
  4. Konsumsi Bandwith. Video, media streaming lainnya dan download lain dari situs media sosial, seperti YouTube, MySpace, dan Flicker dapat mengonsumsi sejumlah besar bandwith. Ketika pegawai sibuk mendownload video misalnya, aplikasi bisnis penting bisa menjadi sangat lambat. Jika perusahaan tidak membatasi akses ke situs-situs tersebut, mereka akan mengalami penurunan produktivitas atau menambah investasi dengan menambah bandwith.
Manfaat Jaringan Sosial di Tempat Kerja antara lain yaitu :
Sebuah kebijakan perusahaan yang efektif akan mencakup setidaknya tiga komponen utama antara lain yaitu : Sosialisasi pegawai yang berkelanjutan, aturan dan sanksi, dan menggunakan web filtering.
  1. Sosialisasi. Setiap pegawai yang mengirim email, SMS, instant message atau mengakses situs internet manapun, tidak hanya situs jejaring sosial, harus mengetahui bahaya malware, virus, pencurian identitas, kebocoran data, dan terungkapnya rahasia perusahaan. untuk itu perlu adanya sosialisasi bagi para pegawai dan sosialisasi ini juga menjadi bagian dari orientasi pegawai baru. Karena jaringan sosial sangat populer, dan menjadi tempat kerja kedua bagi pegawai. Perlu adanya perhatian khusus terhadap informasi perusahaan yang terekspos di situs tersebut. Jika memang relevan, perlu adanya konseling tentang kerahasiaan dan perlindungan hukum.
  2. Aturan dan Sanksi. Peraturan harus menyatakan dengan jelas jenis informasi yang dapat dipublikasikan pada situs jejaring sosial, apa yang rahasia, apa yang dikatakan mengenai perusahaan, situs mana yang bisa dikunjungi pegawai, dan kapan mereka bisa melakukannya ( misalnya makan siang atau waktu istirahat lainnya ). Kebijakan berisi pengecualian untuk personal tertentu, seperti staf marketing, yang perlu mengakses situs jejaring sosial lebih seringkarena alasan kerja, tapi pengecualian ini tapi pengecualian ini harus demi kepentingan pekerjaan. Membatasi jaringan sosial pada waktu tertentu secara otomatis mengatasi masalah bandwith dengan mengurangi waktu yang dihabiskan dan jumlah orang yang mengakses situs.
  3. Web Filtering. Perusahaan harus berinvestasi pada sistem web filtering yang akan membantu penerapan aturan seefektif mungki, serta melindungi jaringan internal dari malware. Dengan menggabungkan sosialisasi, aturan, sanksi, dan web filtering perusahaan dapat mengambil keuntungan dari jaringan sosial sekaligus melindungi diri dari menurunnya produktivitas, malware, pencurian identitas, kebocoran data, dan terungkapnya rahasia perusahaan. Pegawai menjadi lebih senang, lebih produktif dan efektif, dan orang muda yang berbakat lebih bersedia bergabung. Ini adalah solusi win-win bagi manajemen pegawai.
Sumber:PCMedia 11/2010, hal 86-88

Related Posts

Risiko Dan Manfaat Jaringan Sosial di Tempat Kerja
4/ 5
Oleh

6 comments

18 November 2010 pukul 18.24 delete

nice post sobat....

salam knl ya........

jika berkenan silahkan mampir balik....

Reply
avatar
20 November 2010 pukul 14.41 delete

@ Bang Koko: Trims Sob udh mampir dan ninggalin jejak di blog ini. Baeklah Sy otw menuju blogmu....

Reply
avatar
20 November 2010 pukul 15.13 delete

ambil yang bermanfaat saja sob, dari kehadiran jejaring sosial....happy blogging

Reply
avatar
21 November 2010 pukul 12.23 delete

@ M.Chandra Panjinata : Tentu saja,Bang Chandra(PuteraPejuang)sy ambil aspek positif nya hehhehe

Reply
avatar