8/25/2011

Sedekah Seorang Tukang Becak

Di sebuah desa, ada seorang  tukang becak miskin tapi ahli bersedekah. Meskipun miskin, ia tidak mau kemiskinannya membuatnya terhalang untuk bersedekah. Sedekah yang dilakukannya ini tergolongcukup unik, yaitu dengan menggratiskan penumpangnya setiap hari Jum'at. Pada suatu hari, datanglah seorang penumpang perempuan menghampiri tukang becak yang shaleh tersebut. Rupanya penumpang itu datang dari kota yang sangat jauh. Penumpang tersebut sangat kaya kalau dilihat dari cara berpakaian dan asesorisnya. Ia tidak bertanya berapa ongkosnya apalagi menawarkan kepadanya. Ia langsung naik saja. Setelah sampai ditempat tujuan, penumpang itu memberikan uang jasa kepada tukang becak itu, tapi malah ditolaknya secara halus. "Maaf, saya telah berjanji pada diri saya jika hari Jum'at saya akan menggratiskan semua penumpang saya. Saya selalu berusaha memegang kukat janji itu,bu". Setelah tukang becak pergi, penumpang itu diam. Dia kecewa karena uangnya tidak diterimanya. Perempuan itu malah penasaran, "Saya akan buktikan pada hari Jum'at mendatang, saya penasaran, saya akan naik becaknya lagi. Apakah pada hari Jum'at besok ia masih tidak mau menerimanya uang jasa ataukah menerimanya??" demikian kata hati si perempuan tadi.
Setelah naik becaknya lagi pada hari Jum'at berikutnya, perempuan itu mencoba kembali memberi imbalan jasa, tapi si tukang becak tetap tidak mau menerimanya. Si perempuan itu disadarkan oleh perilaku tukang becak dermawan itu. Ia menyadari atas kekeliruan dan kelalaian dirinya yang selalu egois dan tidak pernah memikirkan orang lain apalagi melakukan sedekah. Penumpang itu lalu memintanya agar diantarkan kerumah tukang becak itu. Ia ingin sekali mengenal lebih jauh mengenai keluarganya. Setelah sampai di rumah tukang becak ini, perempuan itu disambut dengan hangat. Rumahnya sangat sederhana. Istrinya terlihat sangat terampil melayani tamunya. Tanda keshalehan tampak dari wajahnya, dalam caranya bertutur kata dan menghormati tamu. Sebelum pulang, si penumpang itu kaya raya tadi berkata kepada si tukang becak.
"Kebiasaan sedekah yang telah dilakukan bapak telah menyadarkan sikap saya selama ini yang sangat egois. Hidup saya hanya saya habiskan untuk mengais harta tanpa sedikitpun memikirkan nasib orang lain yang membutuhkan. Dan akhirnya, kini saya sadar tentang arti hidup ini dari mana dan kemana kita akan menuju." "Sebagai tanda syukur kepada Allah SWT, dan rasa terima kasih saya kepada Bapak, maka ijinkan saya mengajak bapak sekeluarga untuk naik haji bersama saya dan keluarga saya." Dengan tertegun dan seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, si tukang becak tadi menitikan air mata tanda rasa syukur, rupanya doa yang selalu di panjatkan walaupun secara logika tidaklah memungkinkan seorang seperti dirinya yang hanya sebagai tukang becak mampu menyisihkan uangnya untuk berhaji,"butuh berapa lama saya dapat mempunyai uang untuk dapat ke tanah suci???, untuk makan sehari-hari saja saya masih sulit...?" Tapi do'a seorang hamba sahaya ini rupanya sama dengan doa orang lain , entah kaya raya ataupun pengusaha. Manusia didepan Allah S.W.T sama tidak ada bedanya, hanya manusia itu sendiri yang mengelompok-ngelompokan. "Terima kasih Ya Allah,, Engkau tidak pernah tidur ." Subhanallah ... sedekah sederhana seorang tukang becak yang hatinya bersih... :D        

Related Posts

Sedekah Seorang Tukang Becak
4/ 5
Oleh