8/30/2012

Mengenal Penyakit TTH

Nyeri Kepala
Nyeri kepala merupakan penantang utama sebagai keluhan pasien yang datang berobat. Nyeri kepala menimbulkan gangguan melakukan aktivitas sehari-hari karena sebagian besar diperberat oleh aktivitas fisik dan pengaruh emosi.Nyeri kepala sering dikaburkan dengan nyeri wajah. Kedua gejala ini mewakili perbedaan dari etiologi, gejala klinis dan terapi. Nyeri kepala hanya dibatasi pada bagian atas kepala, tidak termasuk daerah wajah. Diantara berbagai jenis nyeri kepala, tension type headache merupakan jenis nyeri kepala yang paling sering ditemukan. TTH bisa terjadi secara periodik (episodik, kurang lebih 15 hari sebulan ) atau setiap hari (kronik, lebih dari 15 hari sebulan). Episodik TTH digambarkan seperti tali yang mengikat ringan sampai sedang dikepala, kencang atau adanya tekanan didahi, pundak dan leher, berlangsung dalam 30 menit atau berhari-hari. Episodik TTH datang secara perlahan-lahan biasanya dimulai dini hari. Sering terbangun dari tidur dan  merasa sakit kepala. Nyeri yang ringan akan berkurang pada pertengahan hari dan hilang dimalam hari. 
Pengobatan bisa dilakukan dengan menenangkan jiwa dan obat-obat penenang, relaxan otot dan penahan rasa sakit. Selain dari obat-obatan istirahat dan relaksasi merupakan unsur utama dalam usaha menangani nyeri kepala psikosomatik ini. Nyeri kepala adalah rasa sakit pada kepala yang dirasakan pada bagian atas kepala dari daerah orbita sampai oksipital. Nyeri wajah adalah rasa sakit di bawah garis orbitomeatal, di depan telinga, dan di atas leher. TTH adalah nyeri kepala yang dirasakan kencang seperti terikat atau tertekan, menjalar dari dahi hingga kepala belakang, terjadi bilateral dan dirasakan hingga ke leher. Sering dibarengi oleh depresi, kecemasan dan gangguan tidur. Diantaranya berbagai jenis nyeri kepala, TTH adalah jenis nyeri kepala yang paling sering ditemukan. Lance dan Matthew mendapatkan nyeri kepala migran dan TTH menempati 40 hingga 80% dan menurut konsesus TTH didapatkan sekitar 70%. Prevalensi TTH pada pria 69% dan wanita 88%. Onset dari TTH bisa terjadi pada berbagai usia, paling sering pada usia remaja dan dewasa muda serta menurun dengan bertambahnya usia. Beberapa faktor yang dapat mencetuskan serangan TTH seperti stres psikologis, kurang tidur atau kelelahan, makan tidak teratur, posisi yang salah, kelelahan mata perubahan hormonal. Penderita merasakan nyeri kepala bilateral berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari, rasa menekan atau mengikat dengan intensitas ringan sedang. Nyeri bertambah pada aktivitas fisik, tidak ada mual, tapi bisa mengalami fotofobia/fonobia.    
Bali Post, Senin, 26 Agustus 2012

Related Posts

Mengenal Penyakit TTH
4/ 5
Oleh

6 comments

30 Agustus 2012 pukul 18.12 delete

terima aksih banyak untuk artikelnya ini sobat jadi sedikit tahu tentang penyakit THT sobat...

Reply
avatar
4 September 2012 pukul 17.11 delete

Terim akasih kembali sobat Asis Sugianto atas partisipasinya :) semoga yang sekelumit ini dapat bermanfaat bagi kita semua :-)

Reply
avatar
27 Oktober 2012 pukul 08.59 delete

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah kita masih diberi ALLAH SWT , nikmat umur buat menyambut Idul Adha tahun ini,
semoga rahmat dan karunia ALLAH SWT selalu menyertai kita semua,
selamat merayakan Hari Raya Idul Adha,
bila ada salah dan khilaf dalam kata serta sikap selama ini, mohon di maafkan lahir dan batin.
Wassalam

Reply
avatar
1 November 2012 pukul 17.11 delete

Wa'alaikum Salaam Warah Matullahi wabarakatuh.
Iya bang Har. Sama-sama saya juga minta maaf bila ada salah dan khilaf. :)

Reply
avatar
8 Mei 2017 pukul 14.41 delete

Terimakasih banyak informasinya.. Saya didiagnosis oleh dokter TTH juga

Reply
avatar
8 Mei 2017 pukul 19.30 delete

Terima kasih kembali sobat yat 95 blognet. Semoga tulisan blog saya ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang ingin mengetahui spa sih tth.

Reply
avatar