Konsumsi Makanan Organik Lebih Menyehatkan
kesehatan
Makin hari makin banyak saja orang beralih pada gaya hidup mengonsumsi makanan organik. Tren itu menandakan bahwa masyarakat mulai sadar akan bahaya pestisida pada tanaman dan hewan. Berikut ini beberapa alasan mengapa kita disarankan mengonsumsi makanan yang bebas bahan-bahan buatan yang berbahaya bagi kesehata.
- Kaya nutrisi. Pada beberapa penelitian, secara konsisten dipastikan makanan organik lebih kaya akan nutrisi, seperti citamin C, antioksidan, kalsium, zat besi, dan magnesium.
- Bebas dari neurotoksin. Neurotoksin adalah racun yang dapat merusak otak dan sistem saraf.
- Mendukung tumbuh kembang anak. Otak dan tubuh anak jauh lebih rentan terhadap racun ketimbang orang dewasa. Memberikan mereka makanan organik menghindarkan tubuh mereka dari paparan zat pestisida dan organisme berbahaya lainnya.
- Bukan makanan buatan pabrik.
- Mengurangi polusi air. Pertanian merupakan solusi terbaik untuk mengurangi polusi air.
- ramah lingkugan. Keberadaan makanan organik telah berlangsung selama ribuan tahun sehingga tentunya juga merupakan pilihan yang berkelanjutan di masa depan. Kenyataan ini bertolak belakang dengan makanan hasil sistem pertanian modern yang merusak lingkungan di banyak belahan dunia melalui penggunaan herbisida, pestisida, fungisida, dan pupuk.
- Lebih enak. Kebanyakan makanan organik memiliki rasa yang jauh lebih enak daripada makanan biasa.
- Mengurangi risiko terkenan kanker. Mengonsumsi makanan organik dapat mengurangi risiko terkena kanker. EPA juga memperkirakan 60 persen herbisida, 90 persen fungisida, dan 30 persen insektisida menyebabkan . Maka dari itu, tak mengherankan kini jumlah penderita kanker makin berammbah saja. Hal itu tentu terkait dengan penggunaan zat pestisida karsinogenik ini.
- Meminimalisasi terpapar obat-obatan.
- Telah teruji secara klinis. Makanan organik telah lulus uji coba secara klinis. Selain itu, makanan organik memiliki standarisasi tinggi akan makanan sehat.
Berikut ini tips memilih makanan organik sebagai berikut :
- Pilihlah sayuran, buah-buahan atau daging yang segar, bukan hasil pengawetan.
- Untuk memastikan bahan tersebut merupakan makanan organik, bila perlu periksalah label yang jelas dan resmi.
- Sebelum dikonsumsi atau dimasak, cucilah sayur atau buah organik dengan air yang mengalir beberapa kali agar terhindar dari telur ulat.
- Rebuslah sayuran dengan suhu panas yang cukup. Suhu yag tinggi yang dapat mematikan telur atau bakteri yang menempel.
Sumber ; Balipost, Senin, 4 Oktober 2011