9/22/2011

Mewaspadai Sering Kesemutan Pertanda Mengidap Penyakit Serius

Ketika sedang asyik membaca, tak sengaja kita melipatkan kaki dalam waktu yang lama. Ketika bangkit, tiba-tiba kaki serasa kesemutan. Secara refleks, kita akan memijat-mijat kaki tersebut untuk mengurangi rasa kesemutan itu. Hampir semua orang pernah mengalami apa yang disebut kesemutan atau kebas. Jika kesemutan, biasanya akan terasa kebal, ngilu, walau akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kesemutan tersebut. Karena sifatnya easy come easy go kebanyakan orang menganggap kesemutan adalah hal yang sepele. Padahal kesemutan justru bisa jadi pertanda adanya hal-hal yang lebih serius. Kesemutan merupakan sensasi abnormal yang sebenarnya dapat terjadi diseluruh tubuh, namun sering terjadi di jari, tangan, kaki, lengan, ataupun tungkai. Yang paling sederhana dan sering terjadi adalah kesemutan timbul setelah kita duduk atau berdiri dalam posisi yang sama dan cukup lama. Perubahan posisi dan pergerakan tubuh dapat mengurangi kesemutan yang disebabkan oleh posisi. Namun, jika kesemutan tak kunjung hilang, kita patut mewaspadainya.
Jika kesemutan itu terjadi di satu bagian tubuh, kemudian menjalar ke bagian tubuh lain di sekitarnya dan memperburuk fungsi-fungsi tubuh lainnya. Kita patut waspada, bisa jadi itu adalah manifestasi tumor di bagian depan otak. Sebuah penyakit serius dengan gejala awal sepele. Dalam bahasa medis, kesemutan sering disebut sebagai parestesia. Suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar. Sensasi Parestesi ini tidak hanya rasa "kesemutan", namun bisa juga rasa panas, rasa seperti tertusuk-tusuk. Rasa kesemutan dapat dirasakan di tangan, kaki di muka, maupun di seluruh bagian tubuh kita. Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejalamanifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsangan listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh dengan sebab bermacam-macam. Yang paling sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama. Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit pada cabang-cabang saraf tepi. Namun kita seharusnya lebih waspada jika ada gejala lain diluar kesemutan. Bukan hanya kelumpuhan, kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya. Kesemutan dapat disebabkan oleh faktor berbagai hal antara lain yaitu ;
  1. Trauma pada saraf. Misalnya jika mengalami trauma pada leher, maka kita bisa mengalami kesemutan dibagian lengan atau tangan. Jika trauma terjadi pada punggung, maka kesemutan dapat timbul di bagian belakang tungkai. 
  2. Terdapat penekanan pada saraf tulang belakang, misalnya akibat diskus tulang belakang yang mengalami herniasi (hernia nukleus pulposus), tumor pada saraf. 
  3. Penekanan saraf tepi misalnya akibat pembesaran pembuluh darah, tumor, jaringan parut, atau infeksi. 
  4. Infeksi herpes zoster yang mengiritasi saraf.
  5. Berkurangnya aliran darah ke suatu area, misalnya akibat plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah di kaki. Jika ini terjadi, kita akan merasa nyeri saat berjalan jauh dan nyeri menghilang dengan istirahat. 
  6. Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, misalnya berkurangnya kadar kalsium, kalium, atau natrium akibat berbagai hal. 
  7. Penggunaan obat-obatan tertentu.
  8. Kerusakan saraf akibat keracunan timbal atau alkohol.
  9. Terapi radiasi. 
  10. Kekurangan vitamin B12.
Selain penyebab di atas, kesemutan dapat timbul sebagai bagian dari penyakit tertentu seperti capal tunnel syndrome, diabetes, sklerosis multipel, dan stroke. Bila kesemutan tak hilang dengan dikibaskan dan mulai terjadi hampir setiap hari, bisa jadi pertanda penyakit serius. Itu saatnya kita pergi ke dokter. Berikut ini beberapa penyakit yang ditandai dengan kesemutan ;
  1. Radang Sumsum Tulang Belakang (Myelitis). Gejala kesemutan didahului flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena seranga virus Cytomegalovirus (CMV)
  2. Diabetes Mellitus atau Kencing Manis. Pada penderita diabetes, kesemutan adalahgejala kerusakan pembuluh-pembukuh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasannya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari. 
  3. Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Gejalannya kesemutan menyerang ujung kaki, biasanya tangan kanan dan berkembang menjadi rasa tebal saat digunakan beraktivitas. CTS jadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama misalnya 1-2 tahun. Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, akibatnya otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil dan melemah.
  4. Rematik. Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
  5. Jantung. Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan. 
 Ada beberapa tanda bahaya yang perlu kita waspadai. Jika kita mengalami salah satu diantaranya, maka perlu konsultasi dengan dokter. Tanda bahaya yang perlu diwaspadai yaitu: lengan atau tungkai bawah yang kesemutan juga mengalami kelemahan; kesemutan timbul karena trauma pada kepala leher, atau punggung; tidak bisa mengontrol gerakan lengan dan tungkai; tidak bisa mengontorl buang air besar dan kecil; kehilangan kesadaran walaupun sementara; mengalami sulit bicara, pandangan kabur, atau kesulitan berjalan; dan kita mengalami sakit kepala, kram otot, dan ruam. 
Kesemutan dapat ditangani berdasarkan penyebabnya. Bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin B. Namjn bila kesemutan disebabkan oleh penekansaraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan untuk operasi. Jika kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misalnya pada strokeakibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan kolesterol

Related Posts

Mewaspadai Sering Kesemutan Pertanda Mengidap Penyakit Serius
4/ 5
Oleh